Screenshot 2023-04-08 233801
Virtual Exhibition

Reinkarnasi Plastik: 30 Hari membicarakan plastik.

Oleh Budiman Setiawan

Bermula di bulan Agustus, saya dan Jj Adibrata (kepala akademik Gudskul Studi Kolektif) membicarakan tentang kemungkinan untuk mengikuti program Belt and road Initiative dari organisasi asal Jerman bernama Asienhaus. Pada saat pertama pembicaraan kami berdua, kami ingin menawarkan program Shortcourse Gudskul yang fokus pada pembahasan tentang isu plastik yang relevan dengan program Belt and road initiative. Terus terang, ketika pertama kali membicarakan ini saya tidak mengerti apappun tentang program yang diampu oleh Asienhaus tersebut. Sampai di bulan September, Gudskul studi kolektif terpilih menjadi bagian dari program Belt and road initiative bersama tiga organisasi yang berasal dari Indonesia; Hari institut, Sabri dan Walhi. Dari keempat entitas yang terpilih ini, Gudskul studi kolektif memiliki program yang paling berbeda dari yang lain. 


Setelah terpilih, kami secara tim langsung menyusun program dan mengajak GudRnd dan Stuffolabs sebagai partner untuk menjalankan program shortcourse yang kami beri nama Reinkarnasi Plastik. Bersama GudRnD dan Stuffolabs, kami membuat serangkaian kelas yang berjumlah empat kali pertemuan dengan juga mengajak beberapa teman yang memiliki fokus membicarakan tentang isu lingkungan, spesifik pengelolahan limbah plastik dan bentuk artistik dalam sebuah pameran. 


program kelas telah tersusun sampai presentasi akhir akan membuat pameran bersama para partisipan. Para partisipan ini terdiri dari mahasiswa, desainer, petugas PPSU dan juga seniman yang secara kekaryaan berkutat pada pengelolaan limbah plastik. Dengan demografi yang beragam ini, Gudskul studi kolektif, GudRnD dan Stuffolabs berharap mendapatkan pandangan yang menarik dari para peserta dan tentu diskusi yang seru di setiap pertemuanya.


8 Oktober 2022, kami mengajak Adi wibowo dari (Lab tanya). Pada pertemuan pertama ini Adi membagikan tentang program Labtanya yang bernama “Kota tanpa sampah”. Dalam presentasinya, Adi menghadirkan banyak data-data terkini tentang krisis iklim yang terjadi di dunia. Satu hal menarik buat saya pribadi ketika presentasinya, Adi menghadirkan sebuah studi kasus tentang “alat makan” (Edible spoon) Adi menceritakan tentang kerupuk,opak dan emping bisa digunakan menjadi alat makan dibanding menggunakan sendok plastik. Adi menceritakan, bagaimana alat makan yang sudah muncul pada dahulu, kini dibaca kembali dan dijadikan sebagai penemuan terkini. 


9 Oktober 2022, di pertemuan kedua kami mengajak kang Azis dari Sumpah sampah dan teman-teman Get plastik. Sumpah sampah adalah sebuah start up yang fokus pada pembuatan alat-alat pengelolaan limbah sampah dari skala rumahan sampai dengan industri. Kang azis menceritakan bagaimana dia dan teman-temanya berproses dalam perjalanan Sumpah sampah bagaimana alat-alat yang mereka buat sudah dipakai di beberapa perusahaan seperti Freeport. Berbeda dengan Sumpah smapah, teman-teman Get plastik menceritakan bagaimana proses mereka menciptakan berbagai tools/mesin yang mereka buat secara otodidak. Get plastik membagikan bagaimana mereka membuat mesin pengelolaan limbah sampah menjadi bensin yang bisa digunakan untuk berkendara dan fungsi lainnya.


Di pertemuan kedua ini, partisipan dan narasumber banyak mendiskusikan bagaimana polusi-polusi baru yang timbul ketika aktifitas pengelolaan limbah plastik yang dalam perjalananya menimbulkan polusi atau sampah baru.


15 Oktober 2022, di pertemuan ke tiga ini giliran GudRnD dan Stuffolabs sebagai tuan rumah untuk membagaikan praktik kerja mereka sembari para peserta mencoba alat-alat yang ada di bengkel kerja mereka. Dalam pertemuan kali ini partisipan mulai distimulus untuk bagaimana mengelola limbah plastik dengan alat sederhana (rumahan) seperti penggunaan open untuk pemanas. Setelah bermain di bengkel, para partisipan kali ini bertemu dengan teman-teman Unconditional design dan Artlab. Pada pertemuan ini, para peserta diminta untuk mengimajinasikan, merealisasikan temuan-temuan mereka selama Shortcourse ke dalam bentuk-bentuk sketch kasar,gambaran sederhana apa yang akan mereka bikin untuk presentasi akhir dan bagaimana berhadapan pada ruang pamer yang mana 80% peserta belum pernah merasakan atmosfer berpameran di galeri. 


23 Oktober 2022, di pertemuan kali ini GudRnD dan Stuffolabs mengajak para partisipan untuk menajamkan gagasan para peserta dalam pembuatan karya untuk presentasi akhir. Terlihat, wajah-wajah kurang semangat, bingung mau memulai darimana dan tentunya bagaimana memulainya. Satu persatu peserta diminta untuk mempresentasikan apa yang mereka lakukan dan saling mengomentari satu sama lain menjadi diskusi yang menarik antar partispan dan GudRnD dan Stuffo labs. 


26 Oktober 2022, ini disebut sebagai hari pengampunan. Hari dimana karya seharusnya sudah 90% jadi dan siap instal di ruang pamer. Ada peserta yang sudah siap, ada yang masih bingung dan ada yang pasrah dengan apa yang akan dibuat pada presentasi akhir. Saya pribadihadir di tengah diskusi, pembuatan karya yang mana partisipan banyak berkutat di bengkel kerja yang sudah disediakan. Semua terlihat serius, cendrung kepalanya mau meledak. 


Pameran Reinkarnasi plastik ini akhirnya ada di hadapan teman-teman yang hadir di RuruGallery dan Rux Container hari ini. Apa yang teman-teman lihat merupakan buah hasil perjalanan singkat yang kurang dari tiga puluh hari dalam membuat karya untuk presentasi akhir. Terima kasih untuk Arief wicaksana, Betari safitri, Kautsar caesandriano, Mohammad Aldino, Sopyan triatmaja, Untung sugiarto dan PPSU Duri pulo yang secara militan ingin belajar, berbagi pengetahuan satu sama lain dan tentunya kesadaran dalam pengelolaan limbah plastik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari para partisipan.